Artikel - Paseo
Suka Makan Gorengan? Gunakan Tisu Masak untuk Menyerap Minyak pada Makanan di Goreng
Home Living
Moms, coba ingat-ingat kembali, dalam satu minggu berapa kali Moms dan keluarga menikmati makanan yang digoreng? Tahukah Moms kalau ada bahaya yang mengancam kesehatan kita di balik gorengan yang lezat itu?
Bahaya yang Mengancam Kesehatan pada Makanan yang Digoreng
Memasak makanan dengan cara menggoreng memang cara paling praktis untuk mendapatkan menu makanan harian yang lezat. Tapi ternyata, ada banyak bahaya yang mengancam kesehatan keluarga jika kebiasaan konsumsi gorengan ini sering dilakukan lho, Moms.
Makanan yang digoreng biasanya akan kehilangan air akibat panas dan menyerap lebih banyak lemak dari minyak. Contohnya, 100 gram ikan goreng saja bisa mengandung kurang lebih 200 kalori dengan 12 gram lemak. Jika ditambahkan dengan 100 gram kentang goreng yang mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak, maka dalam satu kali makan tubuh kita sudah mendapatkan sekitar 500 kalori. Padahal dari jenis makanan lain, Moms tentu juga mendapatkan asupan kalori dalam jumlah tertentu. Akibat kalori berlebihan, maka risiko obesitas bisa mengancam orang-orang kesayangan.
Di saat yang sama, ada yang namanya lemak trans. Ini juga berbahaya karena dapat menjadi penyebab kolesterol, penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker. Lemak trans ini terbentuk akibat proses hidrogenasi pada lemak tak jenuh akibat minyak yang dipanaskan pada suhu tinggi selama menggoreng makanan.
Bahaya gorengan berikutnya yang juga patut diwaspadai adalah ancaman zat beracun bernama acrylamide. Zat ini dapat terbentuk dalam proses menggoreng makanan karena adanya reaksi kimia antara gula dan asam amino. Dalam International Journal of Cancer disebutkan bahwa zat acrylamide ini merupakan salah satu penyebab semakin tingginya risiko seseorang terkena kanker.
Melihat banyaknya bahaya yang mengancam kesayangan di rumah, Moms pasti tak ingin semua jenis bahaya tersebut terjadi, kan? Lalu apa yang harus dilakukan?
Cara Mengurangi Minyak pada Makanan yang Digoreng
Dalam salah satu penelitian British Medical Journal menyebutkan bahwa mengkonsumsi 4 sampai 6 porsi makanan yang digoreng dalam satu minggu akan meningkatkan risiko penyakit diabetes, jantung, dan stroke hingga 39[RSW4] %. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang digoreng atau berbagai jenis gorengan lainnya yang memang sangat menggoda.
Cara mengurangi risiko penyakit dari makanan yang digoreng, antara lain:
1. Ganti Jenis Minyak untuk Menggoreng
Kebanyakan minyak goreng yang banyak dijual adalah jenis minyak trans. Maka ada baiknya Moms mengganti minyak goreng yang digunakan sehari-hari dengan minyak zaitun, minyak wijen, canola, minyak goreng berbahan dasar jagung, dan sebagainya.
2. Tiriskan Minyak dari Makanan dengan Baik
Setelah selesai menggoreng, sudah pasti Moms akan meniriskannya kan, ya? Namun yang perlu diperhatikan adalah cara meniriskan minyak dari makanan harus benar. Jadi, setelah selesai menggoreng, biarkan selama beberapa menit makanan berada dalam saringan peniris minyak.
Tisu Masak Paseo dengan teknologi oil interlocking membuat tisu ini menyerap 2x lebih cepat dan dapat menyerap minyak hingga 234 Kcal per lembar, sehingga sangat disarankan Moms menggunakan tisu masak Paseo ini demi menyerap minyak berlebih penyebab kolesterol pada makanan yang digoreng.
3. Menjaga Suhu Selama Proses Menggoreng
Selama proses menggoreng makanan, disarankan suhu diatur pada 176-190ºC saja. Alasannya, inilah suhu yang paling stabil. Jika lebih rendah dari suhu 176ºC, maka minyak jadi lebih banyak meresap ke makanan, sementara kalau suhu lebih tinggi dari 190ºC minyak jadi teroksidasi dan berbagai risiko bahaya dari makanan yang digoreng pun ikut tinggi.
Menyajikan makanan yang digoreng boleh saja, Mom, namun tetap lakukan pencegahan agar kesehatan keluarga tetap terjaga. Jangan lupa gunakan Tisu Masak Paseo untuk meniriskan minyak pada makanan ya.